Kerajaan Samudra Pasai
- Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik As Saleh.
Batu
nisan Malik As Saleh menjadi bukti bahwa pada abad ke-13 di Kepulauan Melayu
telah bberdiri kerajaan Islam khususnya di Pulau Sumatera. Karena tulisan pada
batu nisan di ukir dalam bahasa dan tulisan Arab dengan kata-kata khas Islam.
Maka di yakini islam telah masuk dan Samudera Pasai adalah kerajaan pertama di
Indonesia.
Batu nisan Malik As Saleh terletak di Kompleks Makam Malikus As Saleh, Desa Beuringin,
kecamatan Samudera, Nanggroe Aceh Darussalam.
Bahasa
yang di gunakan semuanya adalah bahasa arab, dengan kosa kata kas Islam. Yang
jika di artikan adalah :
“ Ini kubur
Almarhum yang diampuni,YangTakwa, Pemberi Nasihat, Yang dicintai, bangsawan,
Yang Mulya, Yang Penyantun, Penakluk, Yang di gelar dengan : ‘SULTHAN
AL-MALIKUSSALEH’ Yaang faham Agama yang berpindah (wafat) dala bulan Ramadhan
tahun 690Hj.”
- Berita-berita asing dari Marcopolo, Tomi Pires, dan Ibnu Batutah.
Ibnu
Batutah adalah pengembara dari Maghribi, Maroko. Dalam catatannya dia pernah
mengatakan bahwa pernah berkujung ke Pasai pada tahun 1345 M. Ibnu Batutah
singgah selama 15 hari di Pasai. Menggambarkan Kesultanan Samudera Pasai
sebagai kota pelabuhan yang besar, hijau, dan juga indah.
Ibnu Batutah juga menceritakan ketika sampai di negeri cina, beliau melihan kapal Sultan Pasai di negeri itu. Sumber-sumber cina juga sering menyebutkan bahwa Pasai sering ke cina untuk menyerahkan upeti.
Dari
sumber catatan cina, di sebutkan juga Kesultanan Samudra Pasai mulai menjalin
hubungan pada tahun 1235 M dengan komando dari Kubilai Khan.
Pencatat asal portugis yang pernah menetap di Malaka (1513-1515) Tomi Pires , mengatakan bahwa Pasai adalah kota terpenting pada masanya di Sumatera. Karena sebagian penduduknya menyebutnya Samudera, kemudian banyak yg menyebut Samudera Pasai sebagai symbol pulau Sumatera tersebut.
Marcopolo mencatat pada 1267 M telah berdiri kerajaan islam pertama di Nusantara,yaitu Kesultanan Samudera Pasai. Marcopolo berkunjung ke Pasai pada pemerintahan Malik As Saleh, pada 1292 M. Marcopolo singgah di Pasai dalam perjalanannya dari Tongkok ke Persia. Marcopolo dengan rombongannya dari Italia tersebut sepulang dari menghadiri undangan dari Kubilai Khan. Ia menyebutkan bahwa pada saat itu masyarakat Pasai adalah kebanyakan muslim (Islam). Orang-orang arab disebutnya dengan Saraceen. Dan daerah yang disinggahinya Guava Mino atau Java Minor.
- Peradaban yang tertinggal
Selain
sumber-sumber tertulis dan catatan perjlanan dari kaum pengelana, keterangan
lain mungkin bias membantu menguak sejarah Kesultanan Samudera Pasai. Seperti
makan-makan kuno yang terbuat dari batu granit dan pualam. Selain itu juga ada
mata uang yang digunakan pada zaman itu, yaitu Deurham atau Dirham. Mata uang
tersebut di temukan di kecamatan Samudera, kab Aceh Utara, Nanggroe Aceh
Darussalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar