Patung Dirgantara (Patung
Pancoran)
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan Bung Karno
untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia
di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk
mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani
dan Bersemangat.
Patung ini menggambarkan manusia angkasa yang
berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah
angkasa.
Proses
pemasangan Patung Pancoran (Dirgantara) selalu ditunggui oleh
Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas
menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu
dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11
ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.
Patung ini
sebenarnya mempunyai filosofi yang maknanya melambangkan keberanian, kesatriaan
dan kedirgantaraan yang didasarkan pada kejujuran, keberanian dan semangat
mengabdi.
Pembuatan Patung Pancoran
(Dirgantara):
- Konon biaya pembuatan dan pemasangan patung pancoran ini juga berasal dari kantong pribadi Bung Karno, yaitu dengan menjual sebuah mobil pribadi kesayangannya. Dahulu mobil presiden bernilai sangat mahal pada zamannya (perbandingan zaman sekarang sama halnya dengan harga mobil lamborighini Gallardo MurciƩlago LP 670-4 SuperVeloce sekitar 9,5 M ).Bung Karno ingin segera melihat patung itu didirikan dengan megahnya di Jakarta. Hal itu merupakan kebanggaan tersendiri baginya. Karena itu biaya untuk pembuatan patung dipikul sendiri dengan cara menjual mobil pribadi dan sampai-sampai dalam pembuatannya, beliau secara langsung mengawasi selama pekerjaan tersebut sehingga merepotkan dalam pengawalannya.Sayang keinginan untuksegera melihat hasil karya itu agak terganggu dengan meletusnya G30S/PKI di Indonesia yang membawa korban para jenderal dan rakyat. Bahkan patung itu disebut-sebut sebagai alat pencungkil mata dari orang-orang PKI. Sesuatu yang disangkal Bung Karno dengan segera meresmikan patung tersebut sebagai jawabannya, dua tahun setelah awal pembangunannya (1964-1965).
- Patung ini terbuat dari bahan perunggu, dengan berat patung 11 ton, Tinggi patung 11 meter, sementara tinggi voetstuk (kaki patung) 27 meter, dikerjakan oleh PN Hutama Karya dengan IR. Sutami sebagai arsitek pelaksana.
Mitos Patung Pancoran
(Dirgantara)
Setelah berdirinya patung dirgantara atau sekarang lebih dikenal sebagai patung pancoran (dirgantara), terdengar mitos yang beredar di masyarakat jakarta, antara lain :
Setelah berdirinya patung dirgantara atau sekarang lebih dikenal sebagai patung pancoran (dirgantara), terdengar mitos yang beredar di masyarakat jakarta, antara lain :
- Konon patung pancoran tidak hanya melambangkan keperkasaan dirgantara tetapi juga sebagai salah satu petunjuk untuk menunjuk sebuah tempat dimana bung karno meletakkan harta kekayaannya yang dipercaya dapat melunasi hutang negara. Lokasi yang diperkirakan yaitu Taman Monumen Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan Soekarno-Hatta, Kawasan Monas dan Istana Negara, lapangan Banteng, Mesjid Istiqlal, Graha Angkasa Pura, bahkan ada yang berpendapat ditenggelamkan di sebelah utara pantai ancol.
- Sebagian orang juga mempercayai bahwa patung ini menghadap ke sebuah pelabuhan sunda kelapa yang merupakan jantung peradaban bangsa indonesia selama dijajah belanda, sehingga dapat menginspirasikan penerus bangsa agar terus mengenang pentingnya sejarah pelabuhan sunda kelapa.
- Konon patung ini sengaja dihadapkan ke utara sebagai tujuan untuk menentukan arah. Disamping kemegahan patung pancoran itu, arah penghadapannya keutara bermakna dalam mata angin sebagai arah menuju kedepan, sehingga diharapkan bahwa Dirgantara Indonesia akan terus maju dan terdepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar